Kamu mengabaikan semua orang yang memanggilmu dengan hangat, dengan senyum yang bersahabat. Semuanya terlalu gelap bagimu untuk melihat karena ruangan itu tanpa penerangan. Ketika dirimu yang lain dengan putus asa memanggil-manggilmu untuk keluar dari ruangan itu, memintamu kembali ke alam sadarmu dan bergabung dengan pecahan-pecahan dirimu yang lain, yang lebih bahagia darimu, kamu menoleh sebentar, namun tidak memutuskan untuk kembali. Tidakkah kamu bosan berada di sana? Tidakkah kamu lelah dalam kegelapan yang membutakanmu? Pulanglah sayang.. Aku merindukanmu..
No comments:
Post a Comment